Too big to fall, itu merupakan ungkapan yang tepat untuk menggambarkan beberapa perusahaan raksasa yang akhirnya ditutup.
Dalam dunia bisnis atau investasi, memang tidak dipungkiri lagi jika resiko investasi selalu menghantui para pebisnis atau investor.
Oleh sebab itu, dibutuhkan manajemen resiko yang harus dijalankan secara sempurna untuk meminimalisir resiko. Namun, takdir bisa berkata lain. Ada banyak perusahaan yang sudah melakukan manajemen resiko tapi akhirnya tumbang juga.
Disini, akan kami paparkan 3 contoh saja karena pada hakekatnya, saat ini sudah banyak tanda-tanda kehancuran atau runtuhnya perusahaan besar;
3 Perusahaan Raksasa Yang Sekarang Sudah Tidak Ada
Selain itu, bank ini juga sudah berdiri hingga 158 tahun lamanya. Oleh sebab itu, banyak yang mengatakan, Lehman tidak akan pernah tergoyahkan. Namun, takdir berkata lain. Mau tidak mau, akhirnya kejayaan perusahaan ini sirna di dunia.
Hal ini diakibatkan karena semakin memburuknya kredit perumahan yang terjadi di Amerika selain itu adanya dugaan manipulasi dari laporan keuangan. Dampak yang diakibatkan dari runtuhnya Lehman Brothers ini juga sangat dahsyat.
Bagaimana tidak, kehancuran perusahaan ini nyatanya telah mengguncang tatanan perekonomian dunia serta telah memicu krisis ekonomi global.
Yah, ungkapan too big to fall memang pas sekali untuk diberikan pada Lehman Brothers. Mereka yang hidup di masa kejayaannya juga tidak percaya akan hal ini.
Ya, Kodak adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri kamera. Perusahaan ini didirikan oleh George Eastman pada tahun 1888.
Tahun 1980-an adalah dimana perusahaan ini mencapai masa kejayaannya. Hingga tahun 1990-an dan mendekati tahun 2000 perusahaan ini masih terlihat sangat mendominasi pasar kamera. Bahkan, hingga saat ini, sisa-sisa kejayannya masih bisa dilihat.
Banyak toko yang memberikan layanan foto studio, cetak foto dan hal lain yang berhubungan dengan foto bahkan masih memajang simbol Kodak karena memang sudah sangat terkenal sekali. Namun, kegagalan dalam berinovasi membuat Kodak akhirnya harus gulung tikar.
Era kamera digital ditambah dengan munculnya HP yang memiliki kamera, telah membuat industri kamera kodak hancur berantakan. Semua tidak bisa menerima kenyataan, tapi inilah faktanya.
Nokia adalah perusahaan raksasa yang sudah berdiri hingga 16 tahun lamanya. Bahkan, selama 14 tahun, Nokia telah merajai industri ponsel di seluruh dunia.
Nokia selalu menang dalam bertanding melawan perusahaan ponsel lain. Sayangnya, kesombongan Nokia akan kemampuan Android akhirnya memaksa mereka harus menutup pabrik terbesarnya.
Nokia beranggapan bahwa Android itu seperti semut yang bisa diinjak dengan mudah. Hal ini karena sebenarnya Nokia sudah mengetahui dan mampu membuat ponsel dengan teknologi yang sama dengan Android, namun kesombongan mereka telah membuat mereka lupa akan inovasi serta cepatnya perubahan zaman.
Android dan Apple akhirnya muncul dan meluncurkan industri smartphone yang akhirnya bisa menutup industri Nokia. Bahkan, Nokia juga sempat membuat Smarpthone dengan nama Lumia dan Asha.
Namun mereka tidak bisa lagi bersaing hingga Microsoft berhasil mengakuisisi Nokia dan secara resmi pabrik Nokia juga ditutup seiring perjanjian antara Nokia dan Microsoft. Nama Nokia sendiri masih boleh digunakan selama 10 tahun kedepan tapi tidak untuk industri ponsel atau smartphone.
Ya, banyak kisah tragis tentang runtuhnya adidaya perusahaan yang tidak mau melakukan inovasi serta tidak mampu untuk melihat potensi atau perubahan yang terjadi padahal resiko investasi selalu mengintai mereka.
Yang terbaru, Yahoo pun akhirnya resmi ditutup setelah diakuisisi oleh perusahaan Verizon begitu juga nama Toshiba, Sharp bahkan Panasonic juga mengalami kebangkrutan. Kita lihat saja bagaimana episode berikutnya dari perusahaan-perusahaan besar lainnya.
Dalam dunia bisnis atau investasi, memang tidak dipungkiri lagi jika resiko investasi selalu menghantui para pebisnis atau investor.
Oleh sebab itu, dibutuhkan manajemen resiko yang harus dijalankan secara sempurna untuk meminimalisir resiko. Namun, takdir bisa berkata lain. Ada banyak perusahaan yang sudah melakukan manajemen resiko tapi akhirnya tumbang juga.
Disini, akan kami paparkan 3 contoh saja karena pada hakekatnya, saat ini sudah banyak tanda-tanda kehancuran atau runtuhnya perusahaan besar;
3 Perusahaan Raksasa Yang Sekarang Sudah Tidak Ada
1. Lehman Brothers
Lehman Brothers adalah salah satu perusahaan perbankan yang terbesar di Amerika Serikat. Perusahaan atau bank ini dinilai tidak akan pernah bangkrut mengingat jumlah asetnya yang luar biasa besar yakni mencapai US$ 640 miliar.Selain itu, bank ini juga sudah berdiri hingga 158 tahun lamanya. Oleh sebab itu, banyak yang mengatakan, Lehman tidak akan pernah tergoyahkan. Namun, takdir berkata lain. Mau tidak mau, akhirnya kejayaan perusahaan ini sirna di dunia.
Hal ini diakibatkan karena semakin memburuknya kredit perumahan yang terjadi di Amerika selain itu adanya dugaan manipulasi dari laporan keuangan. Dampak yang diakibatkan dari runtuhnya Lehman Brothers ini juga sangat dahsyat.
Bagaimana tidak, kehancuran perusahaan ini nyatanya telah mengguncang tatanan perekonomian dunia serta telah memicu krisis ekonomi global.
Yah, ungkapan too big to fall memang pas sekali untuk diberikan pada Lehman Brothers. Mereka yang hidup di masa kejayaannya juga tidak percaya akan hal ini.
2. Kodak
Siapa yang tidak kenal Kodak? Jika Anda lahir tahun 1990-an, tentunya Anda paling tidak masih mengingat nama Kodak.Ya, Kodak adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri kamera. Perusahaan ini didirikan oleh George Eastman pada tahun 1888.
Tahun 1980-an adalah dimana perusahaan ini mencapai masa kejayaannya. Hingga tahun 1990-an dan mendekati tahun 2000 perusahaan ini masih terlihat sangat mendominasi pasar kamera. Bahkan, hingga saat ini, sisa-sisa kejayannya masih bisa dilihat.
Banyak toko yang memberikan layanan foto studio, cetak foto dan hal lain yang berhubungan dengan foto bahkan masih memajang simbol Kodak karena memang sudah sangat terkenal sekali. Namun, kegagalan dalam berinovasi membuat Kodak akhirnya harus gulung tikar.
Era kamera digital ditambah dengan munculnya HP yang memiliki kamera, telah membuat industri kamera kodak hancur berantakan. Semua tidak bisa menerima kenyataan, tapi inilah faktanya.
3. Nokia
Tentu, Anda masih sangat akrab dengan nama Nokia bahkan bisa saja Anda masih memiliki HP atau smartphone milik Nokia.Nokia adalah perusahaan raksasa yang sudah berdiri hingga 16 tahun lamanya. Bahkan, selama 14 tahun, Nokia telah merajai industri ponsel di seluruh dunia.
Nokia selalu menang dalam bertanding melawan perusahaan ponsel lain. Sayangnya, kesombongan Nokia akan kemampuan Android akhirnya memaksa mereka harus menutup pabrik terbesarnya.
Nokia beranggapan bahwa Android itu seperti semut yang bisa diinjak dengan mudah. Hal ini karena sebenarnya Nokia sudah mengetahui dan mampu membuat ponsel dengan teknologi yang sama dengan Android, namun kesombongan mereka telah membuat mereka lupa akan inovasi serta cepatnya perubahan zaman.
Android dan Apple akhirnya muncul dan meluncurkan industri smartphone yang akhirnya bisa menutup industri Nokia. Bahkan, Nokia juga sempat membuat Smarpthone dengan nama Lumia dan Asha.
Namun mereka tidak bisa lagi bersaing hingga Microsoft berhasil mengakuisisi Nokia dan secara resmi pabrik Nokia juga ditutup seiring perjanjian antara Nokia dan Microsoft. Nama Nokia sendiri masih boleh digunakan selama 10 tahun kedepan tapi tidak untuk industri ponsel atau smartphone.
Ya, banyak kisah tragis tentang runtuhnya adidaya perusahaan yang tidak mau melakukan inovasi serta tidak mampu untuk melihat potensi atau perubahan yang terjadi padahal resiko investasi selalu mengintai mereka.
Yang terbaru, Yahoo pun akhirnya resmi ditutup setelah diakuisisi oleh perusahaan Verizon begitu juga nama Toshiba, Sharp bahkan Panasonic juga mengalami kebangkrutan. Kita lihat saja bagaimana episode berikutnya dari perusahaan-perusahaan besar lainnya.
Post A Comment:
0 comments: