Katanya, sebuah bisnis akan maju atau tidak bisa dilihat ketika usianya mencapai 3 tahun. Jika di usia tiga tahun perusahaan bisa bertahan, maka bisa dipastikan bahwa tahap berikutnya perusahaan akan semakin maju.

Tentu, ini jika dari pengelolaan keuangannya selama 3 tahun juga dalam keadaan baik. Perusahaan yang mengambil investasi di Indonesia termasuk juga diluar, memang sudah seharusnya memiliki sistem pengelolaan keuangan yang baik utamanya di 3 tahun pertama.

Tips Mengelola Keuangan Bisnis Untuk 3 Tahun Pertama

4 Tips Mengelola Uang Bisnis

Pertanyaan yang sering muncul adalah, bagaimana cara mengelola keuangan bisnis untuk 3 tahun pertama? Cobalah beberapa tips berikut ini.

1. Bedakan keuangan usaha dan pribadi

Banyak pengusaha pemula yang tidak mengerti keuangan dengan baik sehingga walau sudah menjadi pengusaha, antara keuangan pribadi dan usaha masih dicampur. Jika hal ini berlanjut, maka di usia 3 tahun pertama, bisa jadi bisnis akan mengalami masalah keuangan yang hebat bahkan sampai pada kebangkrutan.

Banyak pengusaha profesional yang menyarankan agar keuangan bisnis dan pribadi selalu dipisahkan karena jika tidak arus kas usaha akan terganggu. Selain itu, kamu akan kesulitan dalam mengontrol keuangan bisnis.

Jangan beranggapan bahwa bisnis kecil tidak membutuhkan langkah ini. Membedakan keuangan pribadi dan bisnis berlaku untuk bisnis baik skala besar maupun kecil. Oleh sebab itu, walau bisnis kamu kecil, kamu perlu membedakan mana uang pribadi dan mana uang bisnis. Apalagi jika bisnis kamu adalah bisnis skala besar.

2. Tentukan berapa persen untuk menjalankan usaha

Langkah selanjutnya adalah menentukan seberapa besar persentase keuangan yang kamu butuhkan untuk menjalankan bisnis tersebut. Setiap pengusaha dan jenis usaha bisa berbeda dalam hal ini.

Seperti berapa biaya operasional antara pengusaha yang membutuhkan kendaraan roda empat dan pengusaha yang membutuhkan kendaraan roda dua. Jumlah karyawan juga menentukan seberapa besar yang dibutuhkan.

Kamu memerlukan langkah ini agar terbiasa dengan pengelolaan keuangan yang benar dari awal perusahaan berdiri. Kamu juga bisa melihat apakah perusahaan berkembang maju atau tidak dilihat dari besaran persentase yang harus kamu keluarkan.

Misal, jika dalam 1 tahun bahkan hingga tahun kedua kamu masih menentukan besaran angka pengeluaran yang sama dengan awal mula mendirikan usaha, maka kamu bisa menyimpulkan bahwa perusahaan stagnan dan tidak berkembang.

Begitu juga sebaliknya, ketika ada penambahan persentase pengeluaran tapi tidak ada penambahan pemasukan, berarti kamu merugi atau kamu melihat tidak ada penambahan persentase pengeluaran tapi kamu mendapat pemasukan yang lebih berarti bisnis sedang untung.

Kamu bisa membuat kesimpulan bahwa bisnis semakin berkembang jika jumlah persentase yang dikeluarkan lebih banyak serta pemasukan juga lebih banyak.

3. Pembukuan rapi itu penting

Tiga tahun bisa menjadi waktu yang singkat atau lama tergantung bagaimana kamu mengelola keuangan. Jika kamu tidak memiliki pembukuan yang rapi sehingga kas amburadul, keuntungan dan kerugian tidak bisa terdeteksi, maka tiga tahun akan menjadi masa yang sulit.

Berbeda jika kamu memulai usaha dengan pembukuan yang rapi, maka 3 tahun pertama akan terasa begitu cepat karena kamu dapat melihat perkembangan bisnis sudah sejauh mana. Pembukuan rapi bukan hanya berlaku untuk perusahaan besar melainkan juga untuk perusahaan kecil.

4. Kurangi bahkan jauhi hutang

Bunga akan menjeratmu. Istilah ini sudah lazim digunakan untuk para pebisnis yang memiliki hutang besar kepada bank atau lembaga keuangan lain. Hutang berbunga bukanlah hal yang bagus untuk kesehatan keuangan bisnis kamu.

Sebisa mungkin, kurangi bahkan kalau bisa hindari hutang apalagi yang berbunga karena akan membuat bisnis semakin sesak. Boleh saja di tiga tahun pertama bisnis terlihat besar dan sukses karena bantuan dana, namun setelah itu, baru terlihat bisnis yang kamu bangun ternyata keropos.

Selain hal di atas, tentu kamu juga harus tahu bahwa arus kas lancar, setiap kewajiban terpenuhi dan juga target-target dapat diraih layaknya perusahaan besar lain yang menanamkan investasi di Indonesia dimana mereka akan selalu memperhatikan keuangan perusahaan agar selalu sehat, dimana ini menandakan perusahaan dalam kondisi yang sehat dan siap maju serta bersaing baik didalam mutu atau lain sebagainya.
Axact

Axact

Vestibulum bibendum felis sit amet dolor auctor molestie. In dignissim eget nibh id dapibus. Fusce et suscipit orci. Aliquam sit amet urna lorem. Duis eu imperdiet nunc, non imperdiet libero.

Post A Comment:

0 comments: