Berinvetasi untuk masa depan bukan hanya menyetorkan uang pada lembaga maupun pihak tertentu dan menunggu hasilnya saja.

Diperlukan strategi investasi yang tepat untuk membuat uang yang Anda miliki benar-benar bertahan lama dan mampu digunakan untuk masa depan.

Bila tidak berhati-hati dalam memilih jenis bisnis yang akan diinvestasikan, maka kerugian akan menimpa Anda.

Tak jarang perusahaan besar bangkrut karena mereka tetap mempertahankan tradisi dan tidak mau berinovasi. Salah satu perusahaan yang bangkrut itu adalah Nokia.

Siapa yang taki mengenal merk gadget ternama yang terkenal di tahun 2000an ditambah dengan tagline iklan yang sangat terkenal yaitu Connecting People.

Bahkan Nokia disebut sebagai ponsel sejuta umat karena hampir semua orang di seluruh dunia pernah menggunakan gadget ini dan mungkin masih ada beberapa di antara Anda yang memilikinya.

Mari Belajar Dari Kebangkrutan Nokia

Namun seiring banyaknya gadget baru dengan teknologi canggih yang beredar, Nokia perlahan menghilang dan tak terdengar lagi bahkan hanya dijadikan sebagai bagian dari sejarah. Kabar terbaru yang didengar oleh publik adalah Microsoft yang membeli Nokia.

Seperti yang telah diketahui jika Nokia pernah dan sempat menjadi raja untuk produsen ponsel terbaik selama 14 tahun dengan berbagai terobosan mulai dari ponsel yang tahan banting, tahan lama dan desainnya selalu unik.

Namun era teknologi yang lebih canggih pun dimulai dimana kenyataan pahit harus diterima oleh raksasa ponsel yang berkuasa lebih dari satu dekade itu karena menyerah menghadapi Apple dan juga Android yang mampu menggerus pasar.

Nokia meskipun mereka sempat membuat beberapa ponsel yang dipercaya mampu menyaingi Android namun akhirnya tak mampu bertahan juga.

Seperti yang diketahui bila Nokia Corporation dahulunya merupakan produsen peralatan alat komunikasi terbesar di dunia asal Finlandia. Kantor pusatnya sendiri terletak di Espoo dan telepon genggamnya adalah yang paling terkenal.

Mereka dengan cepat mampu menguasai pangsa pasar ponsel seluruh dunia termasuk UMTS, CDMA, dan GSM.

Kemudian di tahun 2013 silam, kabar mengejutkan pun muncul dimana Nokia ternyata telah dibeli oleh perusahaan teknologi terbesar lainnya yaitu Microsoft

Bahkan dana yang dikeluarkan hanya untuk membeli Nokia adalah 7,2 miliar dollar Amerika. Transaksi itu sendiri baru selesai di tahun 2014 dan mampu membawa bagi Nokia yang termasuk juga dalam kepemilikan Asha maupun Lumia.

Dilansir dari The Verge, mereka melaporkan bahwa kedua merk dagang tersebut diikutsertakan dalam akuisisi Microsoft.

Dengan demikian, tak akan ada ada lagi merk Lumia dan Asha karena keduanya memang identik dengan nama Nokia.

Ponsel itu nantinya akan langsung mengusung nama dari Microsoft. Jika masih ditemukan di pasaran merk itu, maka mereka tak akan diproduksi kembali.

Namun nama Nokia ternyata tetap dimiliki oleh Finlandia sebagai produsen utamanya dan tidak turut dibeli oleh Microsoft.

Nokia hanya dapat digunakan sebagai merk dari feature phone untuk jangka waktu sepuluh tahun ke depan.

Pemakaian itu masih harus tetap dipengaruhi oleh perjanjian dari kedua belah pihak yang artinya tidak ada smartphone yang bermerk Nokia.

Hal yang bisa dilakukan adalah semua smartphone milik Microsoft memiliki nama sebagai Microsoft Lumia dan bukan Nokia Lumia.

Dengan demikian, Nokia hanya tinggal sejarah dan tidak akan ada lagi meskipun di beberapa konter bekas masih banyak ditemukan HP merk ini.

The Verge pun menambahkan jika penghapusan nama Nokia sudah dimulai sejak tahun 2014 silam dan Perancis menjadi negara pertama yang menghapus nama Nokia sekaligus menjadi negara pertama juga yang meluncurkan produk Microsoft Lumia.

Negara lainnya tercatat telah mulai penghapusan. Rencananya perusahaan ini akan beralih kepada bisnis pembuatan peta serta jaringannya.

Dikatakan banyak faktor pula yang mempengaruhi kebangkrutan dari Nokia dan salah satunya adalah keangkuhan dari pemiliknya. Menilai bahwa Nokia telah berkuasa selama 14 tahun sehingga tak mungkin ada pihak yang menyainginya.

Ditambah lagi dengan market share yang sangat besar sehingga mereka pun tak merencanakan apapun mengenai perkembangan dari gadget yang justru membuat mereka langsung ditinggalkan begitu saja ketika masyarakat menerima kemudahan Android serta Apple yang dianggap bonafit.

Bahkan meskipun strategi investasi dari para investor telah dipersiapkan, hal itu tak membantu bertahanya Nokia di masyarakat.

Oleh karena itu, Anda harus selalu memperbarui dan membuat inovasi pada produk maupun jasa yang Anda buat sehingga pasar bisa menerimanya.
Axact

Axact

Vestibulum bibendum felis sit amet dolor auctor molestie. In dignissim eget nibh id dapibus. Fusce et suscipit orci. Aliquam sit amet urna lorem. Duis eu imperdiet nunc, non imperdiet libero.

Post A Comment:

0 comments: