Di zaman millenial ini, masyarakat yang sekarang tidak bisa lepas dengan perkembangan teknologi. Hal ini dibuktikan dengan berkembangnya inovasi-inovasi tekonologi dari berbagai bidang. Salah satu kebutuhan manusia yang tidak bisa lepas dari kehidupan mereka dari dulu hingga sekarang ialah kebutuhan akan bersosial. Dengan majunya teknologi sekarang membuat para ahli teknologi mengembangkan sebuah platform yang berguna untuk memenuhi kebutuhan akan bersosialisasi yaitu media sosial salah satunya Instagram.

Namun dewasa ini pengguna Instagram tidak manyadari bahwa aktivitas mereka di medsos tersebut dapat menimbulkan masalah kesehatan mental seperti mengutip laporan survei dari lembaga asal Inggris, Royal Society for Public Health (RSPH), merilis efek media sosial terhadap kondisi kejiwaan anak-anak muda usia 14-24 tahun bertajuk #StatusOfMind. Dari 1.479 responden asal Inggris, Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara ditemukan opini mayoritas bahwa Instagram merupakan media sosial yang paling buruk dampaknya bagi kesehatan mental.

Efek apa masalah mental apa saja yang timbul dari Instagram  ini. Berikut 4 penyakit mental yang timbul dari Instagram yang dirangkum dari beberapa sumber ini.

1. Depresi


Depresi adalah sebuah gangguan kejiwaan yang terjadi pada seseorang, hal ini dapat dilihat dengan beberapa kondisi yang ditunjukkan oleh orang tersebut seperti perasaan tertekan, muram, sedih dan yang lainnya. Seperti yang dilansir dari tempo.co hasil Penelitan yang dilakukan oleh Jean Twenge, profesor psikologi dari Universitas Negeri San Diego, California, AS, menunjukkan bahwa semakin banyak masalah kesehatan mental yang penyebabnya berkaitan dengan media sosial alias medsos. Remaja sangat rentan dengan tekanan teman sebaya. Semakin banyak waktu yang dihabiskan di medsos, semakin tinggi risiko remaja mengalami tekanan mental yang berujung ke stres dan depresi. Hal ini terjadi akibat persaingan remaja untuk menampilkan kehidupan terbaik mereka untuk di pamerkan.

2. Narsistik


Gangguan narsisme adalah gangguan psikologis ketika seseorang memiliki rasa percaya diri yang sangat tinggi untuk kepentingan pribadinya dan juga rasa ingin dikagumi. Gangguan narsisme termasuk salah satu dari tipe penyakit kepribadian. Apa kaitannya dengan Instagram? Ini terjadi karena prilaku selfie atau swafoto para penggunanya yang memang sudah berlebihan seperti yang dilansir cnnindonesia.com menurut Roslina Verauli, psikolog anak, remaja, dan keluarga "Selfie yang sudah masuk pada tahap gangguan (kejiwaan) manakala perilaku tersebut telah mengganggu fungsi kehidupan sehari-hari. Pendidikan terganggu, pekerjaan terganggu, setiap kehidupan akan terganggu. Dia tidak lagi nafsu makan, hanya nafsu memfoto dirinya,” .

3. Body dysmorphic disorder


Pada poin ini juga memiliki kaitan dengan prilaku selfie di Instagram. Dilansir dari hallosehat.com Body dysmorphic disorder adalah kondisi psikologis di mana pasiennya biasanya merasa cemas terhadap penampilan fisik mereka dan berpikir bahwa tubuh mereka mengidap kelainan/defek tertentu, baik yang memang nyata maupun yang sebenarnya hanya imajinasi saja. Tapi mengapa? Karena Instagram memiliki fitur editing, filter dan lain - lain, hal ini membuat para penggunanya berlomba - lomba untuk tampil sempurna dengan menggunakan filter tersebut dan mereka tidak akan puas jika hasil foto jika terlihat kurang sempurna atau "jelek".


Seperti dikutip dari tirto.id yang menyantumkan video dari lembaga asal Inggris, Royal Society for Public Health (RSPH) yang bertajuk #StatusOfMind diketahui bahwa separuh responden menganggap Instagram—di samping Facebook—memperparah kecemasan yang dialami para penggunanya. Lebih lanjut, 7 dari 10 responden menyatakan bahwa Instagram membuat penggunanya menilai rendah gambaran tubuh mereka sendiri.

4. FoMO


Jika kamu merasa kamu tidak bisa hidup tanpa melihat akun media sosialmu walau hanya beberapa saat atau karena hp kamu tertinggal. Bisa jadi kamu menderita penyakit mental bernama FoMO. FoMO atau Fear of missing pertama kali dikemukakan oleh seorang ilmuwan asal Inggris bernama dr. Andrew K. Przybylski. Menurutnya, FoMO merupakan adanya dorongan berlebihan untuk mengikuti tren. Dalam hal ini, tren yang dimaksud adalah mengikuti status terkini milik akun orang lain secara berlebihan.

Dengan kata lain FoMO merupakan sebuah gangguan yang membuat si penderita merasa kecanduan terhadap internet terutama sosial media. Ino dibuktikan hasil riset ‘State of Social Media Study’ yang dilakukan oleh mylife.com dan Harris Interactive (2012) terhadap 2.037 generasi milenial di Amerika. Sekitar 54 persen responden mengaku rela untuk melakukan aktivitas lain yang tidak mereka inginkan seperti lari marathon atau berada di dalam penjara selama satu hari dibanding harus tidak membuka situs jejaring sosialnya.

Wah ngeri ya, apakah kamu merasa memiliki penyakit mental akibat Instagram tersebut?
Axact

Axact

Vestibulum bibendum felis sit amet dolor auctor molestie. In dignissim eget nibh id dapibus. Fusce et suscipit orci. Aliquam sit amet urna lorem. Duis eu imperdiet nunc, non imperdiet libero.

Post A Comment:

0 comments: