Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (information dan communication technology/ICT) tidak mungkin bisa dibendung. Maka, tidak ada jalan lain selain turut memaksimalkan ICT untuk meningkatkan nilai dan brand perusahaan atau sebuah produk
.

Tanda-tanda bahwa pengaruh ICT dan dunia digital akan semakin besar sudah terlihat pada 10 tahun terakhir. Perkembangan ini membuat semua pihak, terutama praktisi dan perusahaan media untuk berbenah. Mereka perlu mencari atau menciptakan cara dan strategi agar media yang dikelolanya berkembang seiiring perkembangan ICT dan digital yang harus serius diantisipasi, khususnya media cetak.


Karena ada tren perubahan perilaku masyarakat dalam membaca berita dan artikel. Dari sebelumnya yang terbiasa membaca melalui kertas, beralih ke perangkat gadget. "Perkembangan media online dan digital luar biasa," ujar Adib Hidayat, Pemimpin Redaksi Rolling Stone Indonesia kepada brilio.net, Rabu (18/11).

Menurutnya, konsumen semakin menuntut media untuk bisa dinikmati dengan lebih mudah. Misalnya, saat akan membaca artikel di sebuah media, konsumen tidak ingin ada kendala teknologi. Seperti akses yang lambat dan lainnya. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah masalah tampilan. Tampilan yang disajikan harus semenarik mungkin agar calon pembaca berminat membaca artikel yang disajikan. Tampilan juga tidak boleh membosankan agar mereka bisa menikmatinya dengan nyaman.



Di samping meningkatkan infrastruktur media, hal lain yang tetap harus diperhatikan adalah konten. Bagaimanapun konten adalah objek yang dijual kepada konsumen. Teknologi media yang bagus dan canggih kurang mempunyai arti jika konten yang disajikan tidak bagus atau tidak mempunyai nilai tambah. "Konten tetap paling penting, karena ini yang dibaca para pembaca," kata Adib.

Adib menyebutkan, peran sosial media juga besar dalam membentuk sebuah brand. Saat ini hampir semua media dan perusahaan telah memanfaatkan sosial media. Mereka berkomunikasi dengan para konsumen melalui media ini. Adib juga mengaku memaksimalkan media sosial untuk meningkatkan brand, termasuk Rolling Stone Indonesia. Di Twitter, akun pribadi Adib (@AdibHidayat) kini memiliki 393.000 follower (hingga 20/11 jam 13.41).

Adib menyebutkan, kadang dia berkicau tentang tema-tema yang akan diterbitkan Rolling Stone Indonesia. Kicauan ini diharapkan bisa memancing ketertarikan follower tentang tema tersebut. Akun resmi Rolling Stone (@RollingStoneINA) juga sering berkicau untuk menyapa para pembacanya. Akun Rolling Stone Indonesia kadang interaktif menjawab berbagai pertanyaan yang masuk, walaupun tidak semua pertanyaan yang ada dijawabnya.

Majalah Rolling Stone Indonesia merupakan salah satu bentuk keberhasilan karir Adib hingga saat ini. Sebelumnya, dia sudah bergelut dengan sejumlah media. Kunci sukses yang menurut Adib dilakukannya adalah dengan banyak bergaul pada semua kalangan dan profesi. Teman dan kolega mungkin pada awalnya tidak mempunyai titik temu dalam hal karir dan profesi. "Pada satu waktu bisa saja kami bisa bertemu pada satu titik yang sama untuk sebuah pekerjaan atau yang lainnya," jelas Adib.

Ke depan, Abid menargetkan akan semakin banyak lagi konsumen Rolling Stone Indonesia. Dia akan terus mengembangkan media ini sehingga semakin disuka masyarakat Indonesia.

Sementara Anda terinspirasi kisah-kisah mereka, ikuti tantangan kami di Facebook untuk mendapatkan kesempatan menjadi bagian dari pasukan Zero to Hero serta memenangkan PC berprosesor Intel Pentium setiap minggunya. Informasi detail silakan
Axact

Axact

Vestibulum bibendum felis sit amet dolor auctor molestie. In dignissim eget nibh id dapibus. Fusce et suscipit orci. Aliquam sit amet urna lorem. Duis eu imperdiet nunc, non imperdiet libero.

Post A Comment:

0 comments: