Saat ini tengah menjamur bisnis startup baru bermunculan. Didukung dengan perkembangan teknologi, semuanya jadi mudah untuk memulai. Tapi untuk dapat mengembangkannya menjadi bisnis yang menjanjikan bukanlah hal yang mudah.

Banyak mereka-mereka yang optimis di awal, tapi kemudian kenyataannya mengalami kebangkrutan juga. Bahkan gak jarang startup yang sudah unicorn lantas bangkrut saat sudah mulai dikenal banyak orang.


Salah satunya adalah Theranos asal Amerika Serikat. Startup itu bergerak di bidang teknologi untuk mengetahui golongan darah seseorang melalui sebuah aplikasi. Tapi sayang, saat valuasi perusahaan bernilai US$ 9 miliar sang pendirinya dinilai telah berbohong ke investor. Alhasil, investor ramai-ramai menagih uang yang telah mereka berikan dan akhirnya Theranos bangkrut di tahun 2018.

Jadi, bukan berarti bisnis startup ini menjanjikan ya meskipun zaman saat ini serba canggih. Kebangkrutan saja bisa menimpa startup unicorn, apalagi startup yang baru merintis. Nah berikut ini ada beberapa kesalahan-kesalahan yang justru dapat membuat startup stagnan bahkan bangkrut.

Baca juga: Lakukan Hal Ini Jika Ingin Menjadi Kaya Raya Saat Tua Nanti

1. Melewati salah satu fase perencanaan 

Perencanaan adalah salah satu alat penting untuk menjalankan sebuah bisnis startup. Karena semua kegiatan bisnismu akan mengacu pada rencana-rencana yang telah dibuat. Kalau gak terencana, kamu tidak memiliki patokan dan jadi hilang arah.

Tetapkan rencana bisnis, rencana riset, rencana keuangan, dan rencana pemasaran dengan sangat tepat. Jika kamu melewatkannya, dijamin bisnis kamu bakalan kacau balau. Karena umumnya, masing-masing rencana memiliki keterkaitan satu sama lain.

2.  Tidak menetapkan tujuan SMART 

SMART merupakan singkatan dari specific (jelas), measurable (terukur), achievable (dapat dicapai), relevant, dan time-based (tenggat waktu). Jadi, untuk menentukan tujuan kamu harus mempertimbangkan aspek SMART tersebut. Tujuan harus jelas, bisa diukur dan dapat dicapai alias realistis, relevan dengan bisnismu dan memiliki tenggat waktu yang kamu tentukan sendiri.

Bisnis yang tidak mengacu pada kelimanya dalam menetapkan tujuan bisnis berpotensi besar untuk mengalami kegagalan. Karena SMART bisa dibilang sebagai garis besar langkah kegiatan bisnismu sehari-hari.

3. Meremehkan produk bisnismu 

Ini juga sering terjadi di kalangan pebisnis pemula khususnya startup. Terkadang banyak dari mereka yang tidak memiliki rasa percaya diri terhadap apa yang mereka lakukan. Kalau kamu salah satunya, buru-buru deh dihindarkan sifat yang kaya gini.

Biasanya hal ini terjadi akibat krisis kepercayaan dan juga rasa takut akan gagal yang berlebihan. Kalau kamu sebagai pebisnis seperti itu, gimana bawahanmu. Mereka bakal bingung deh buat apa kerja capek-capek, sedangkan atasannya gak optimis sama jerih payah yang telah dikerahkan.

4. Menghindari teknologi 

Mempelajari teknologi terbaru memang bukanlah hal yang mudah, apalagi buat kamu yang baru merintis bisnis startup. Biaya teknologi yang terlalu mahal dan bahkan terlalu tinggi dari bujetmu bikin ogah mendekatinya.

Berhemat adalah sesuatu yang baik, tapi menggunakan teknologi terbaru juga merupakan sebuah investasi yang menjanjikan bagi keberlangsungan bisnis. Karena bagaimanapun juga, teknologi dapat membuat kerja-kerjamu lebih efisien dan efektif di kemudian harinya.

5. Takut keluar bujet lebih untuk pemasaran 

Pemasaran adalah hal yang paling utama dalam bisnis startup untuk bisa berkembang. Tanpa pemasaran, sekalipun startupmu memiliki konsep yang canggih dan menarik, kamu gak bakal dilirik oleh konsumen.

Pemasaran adalah salah satu untuk mengenalkan bisnis ke orang-orang. Berbagai macam media bisa kamu gunakan, yang paling efektif adalah melalui media sosial. Kamu bisa memanfaatkan iklan di Facebook, Instagram, atau bahkan media elektronik lainnya.

6. Kurang paham pasar 

Saat melakukan pemasaran, ada baiknya kamu melakukan riset pasar terlebih dahulu. Kamu ketahui di mana mangsa pasar yang sesuai dengan model bisnis startup milikmu.

Semua ini demi menghindari pengeluaran-pengeluaran yang tidak diperlukan. Jadi cobalah untuk mengetahui jangkauan bisnismu, dan mengidentifikasi bagaimana reaksi mereka terhadap produk yang kamu tawarkan. Dengan memiliki data riset tersebut, langkah-langkah yang diambil demi bisnis jadi lebih efektif dan terarah.

7. Terlalu banyak atau sedikit pengeluaran


Untuk memulai bisnis startup, banyak para pendiri yang salah kaprah. Ada yang merasa harus mengeluarkan bujet dalam jumlah besar untuk peralatan terbaik atau pemasaran dengan gencar-gencarnya demi menarik banyak konsumen.

Hal itu mungkin tidak salah, tapi ada baiknya untuk menyesuaikan pengeluaran dengan bujet anggaran bisnis. Utamakan mana yang lebih mendesak dan sangat diperlukan.

Sebaliknya, ada yang berpikiran bahwa startup baru haruslah berhemat dalam hal pengeluaran. Hal ini juga tidak salah tapi, dengan tidak menginvestasikan modal ke berbagai aspek dalam berbisnis sama saja membatasi potensi untuk sukses.

Itu tadi tujuh kesalahan yang biasa dilakukan dalam membangung bisnis startup. Mungkin kamu gak menyadarinya, tapi kalau kamu benar-benar masih memegang kesalahan tersebut, mungkin ke depannya bisnis kamu gak bakal semaju Gojek, Traveloka, Tokopedia, atau BukaLapak.

Semua orang pasti pernah melakukan kesalahan, tapi ketika sudah mengetahui kesalahan tersebut, cobalah untuk segera merubahnya. Semua itu demi keberlangsungan bisnis startup yang kamu bangun susah-susah dengan jerih payah dan keringat.

Hal yang terpenting dalam menjalankan bisnis startup adalah bekerja secara konsisten, membuat keputusan secara cerdas, dan terus belajar demi memperkaya pengetahuan dalam dunia bisnis!
Axact

Axact

Vestibulum bibendum felis sit amet dolor auctor molestie. In dignissim eget nibh id dapibus. Fusce et suscipit orci. Aliquam sit amet urna lorem. Duis eu imperdiet nunc, non imperdiet libero.

Post A Comment:

0 comments: