KOMUNIKASI POLITIK
Komunikasi politik transmisi informasi yang relevan secara politis dari satu bagian sistem politik kepada system politik yang lain dan antara sistem sosial dan sistem politik, merupakan unsur dinamis dari suatu system politik dan proses sosialisasi, partisipasi dan pengrekrutan tergantung pada konikasi. Komunikasi dari pengetahuan, nilai-nilai dan sikap-sikap adalah fundamental bagi ketiga hal tadi, karena semuanya menentukan benuk aktivitas politik individu yang bersangkutan. Dalam suatu system politik sumber yang tipikal mungkin adalah seorang calon untuk pemilihan bagi suatu jabatan politik, pesannya akan merupakan serangkaian usul politik, salurannya berupa siaran televisi, pendengarnya adalah anggota kelompok pemilih yang kebetulan memperhatikan siaran dan umpan baliknya adalah persetujuan atau ketidaksetujuan terhadap usul-usulnya.
Berbagai unsur suatu sistem komunikasi politik tidak perlu merupakan bagian struktural dari sistem politik, juga peranan mereka dalam proses yang tidak berkesinambungan dan dapat berubah dari satu situasi ke situasi yang lain. Dalam satu situasi seseorang menjadi sumber dari suatu pesan dan dalam situasi yang lain ia menjadi pendengar, dan dalam peristiwa lainnya lagi ia mungkin menjadi saluran. Demikianlah dalam satu hal seseorang pemegang jabatan politik adalah sumber suatu pesan kepada kumpulan pemilih tetapi dalam hal reaksi dari pihak pemilih, peranan mereka sebaliknya, sedangkan dalam situasi ketiga pemegang jabatan dapat menyampaikan kepada kumpulan pemilih suatu pesan yang berasal dari sumber lain.
Bagi seseorang pemegang jabatan politik, sumber informasinya meliputi rekannya di kantor, para pemegang jabatn administratif sehubungan dengan jabatannya, berbagai sekutu politik, suatu variasi hubungan yang kurang politis , media massa dan barangkali kontak periodik dengan anggota masyarakat lainnya melalui sarana seperti kampanye pemilihan umum, pidato umum dan kunjungan ke berbagai negara. Bagi para pendengar lain sumber-sumber individu yang kurang aktif, pendengar dan saluran-saluran akan cenderung lebih terbatas dan seluruh proses komunikasi politik menjadi lebih berselang-seling.
Peranan media massa dalam komunikasi politik menggambarkan cara-cara tertentu yang mana seluruh proses politik terintegrasi dengan jaringan komunikasi sosial yang lebih luas dan pada umumnya media massa itu sendiri mutlak bersifat politis atau padat dengan masalah-masalah politik. Surat kabar, radio dan televisi pada umumnya memberikan banyak informasi kepada pemakainya, yang mana masalah-masalah politik yang mencakup di dalamnya sedikit sekali, sedang isi-isi hiburan di radio dan televisi pada khususnya seringmerupakan bagian utama. Biasanya hanya bagian-bagian tertentu dari hasil ulasan mereka bersifat khusus politik. Selanjutnya ada perbedaan penting di kalangan media massa.
Dicantumkannya identitas para pembaca, baik berkaitan dengan posisi kelas maupun dukungan partai, setiap surat kabar mampu memilih dan mampu menyajikan materi dengan cara yang paling cocok dengan selera para pembacanya. Dengan kata lain setiap surat kabar biasanya hanya dapat menjangkau bagian tertentu dari rakyat dan berusaha untuk bisa memenuhi kebutuhan khusus dari bagian kelompok tadi. Hal ini jelas ditampilkan oleh kasus di Inggris, dimana terdapat sejumlah surat kabar nasional yang mempunyai kalangan pembaca berbeda-beda secara sosio-ekonomis dan berbeda indentifikasi politiknya, perbedaan serupa juga dapat berlangsung di tempat lain. Betapapun juga di beberapa negara ada pengurangan terhadap kecenderungan ekonomis pada industri surat kabar dan ada juga kompetisi di antara surat kabar, sehingga suatu surat kabar seringkali bisa menikmati satu monopoli dalam satu bidang tertentu. Meskipun begitu surat kabar sedemikian itu tetap melayani sekelompok pembaca tertentu, dalam kasus ini kurang mengidentifikasikan diri dalam kaitan sosio-ekonomis atau politis dan lebih mengidentifikasikan diri secara lokal. Hal yang sama juga terjadi pada radio dan televisi, tetapi perlu diingat bahwa radio dan televisi tidak sama dengan surat kabar, mereka sering kali menghadapi persaingan dari jaringan yang lain dan selanjutnya banyak program-program yang mereka siarkan, tidak brsifat lokal dan tidak khusus ditujukan pada pendengar-pendengar lokal. Telah kita ketahui bahwa kepentingan terhadap media massa pada umumnya berbeda dari satu negara dengan negara lainnya. Karena itu tidak mengherankan jika kita menemukan perbedaan mengenai luasnya minat orang yang mengikuti soal-soal umum, bahkan perbedan tersebut sering mencolok sekali.
Setiap sistem politik mengembangkan jaringan komunikasi politiknya sendiri dan mengakui pentingnya sumber-sumber khusus, sedang saluran-saluran dan para pendengar akan berbeda menurut menurut hal-hal yang kita sebut tadi diatas. Kecuali dalam masyarakat primitif yang dicirikan dengan tingkat melek-huruf yang rendah dan tidak memiliki keahlian teknis dan sarana untuk mengembangkan media massa modern, maka barang cetakan dan siaran radio merupakan sarana utama, yang mana informasi politik disampaikan kepada setiap system politik. Bersamaan dengan itu, saluran komunikasi lainnya adalah sangat penting dan jelas lebih politis sifatnya. Kelompok kepentingan dan partai-partai politik meskipun berbeda dari sistem yang satu dengan yang lain sangat vital sekali bagi proses komunikasi karena menyajikan saluran yang dapat menyajikan kontak antara para pejabat politik dan pejabat-pejabat administratif, serta rakyat pada umumnya. Keanggotaan organisasi politik dan quasi politik yang hanya bersifat sementara, akan tetapi para partisipan yang ikut terlibat dalam komunikasi menjadi lebih akrab, dimana informasi diteruskan secara vertikal dari para pemegng posisi yang lebih tinggi dalam suatu hierarki partisipasi dan diteruskan secara horizontal antara para anggota aktivis pada tingkat yang sama, baik sebagai anggota suatu organisai yag sama, maupun antara sesama organisasi.
Terlepas dari media massa dan organisasi yang bersifat formal, ada saluran komunikasi penting ketiga kontak antar individu dan kelompok individu. Jelas hubungan sedemikian itu dalam prakteknya tidak terisolir dari kedua saluran utama lainnya, namun secara analitis penting untuk membicrakannya secara terpisah sebagian karena saluran tersebut tidk seluruhnya terselubungi oleh media massa dan organisasi formal dan sebagian lagi karena saluran tersebut merupakan basis dari suatu teori komunikasi yang penting. Kontak informal atau relasi tatap muka merupakan sarana komunikasi yang paling umum dan paling sering dilakukan dalam setiap masyarakat, walaupun peranannya dalam komunikasi politik mungkin lebih banyak dikaitkan dengan pembentkan pendapat umum daripada hanya dengan penyampaian informasi politik belaka. Pola komunikasi khusus yang dikembangkan oleh suatu sistem politik tidak boleh tidak tergantung pada berbagai faktor dalam masyarakat. Yang paling penting adalah faktor fisik dan teknologis, ekonomis, sosiokultural dan politis. Pada akhirnya komunikasi bergantung pada faktor-faktor fisik dan teknologis, hal ini berate menekankan pentingnya usaha menyelidiki komunikasi dilihat dari titik pandang temporal.
Rintangan alam seperti gunung merapi, gurun pasir, hutan, laut, danau dan sungai sangat penting dalam penentuan pola awal dari komunikasi. Dari segi fisik mungkin terdapat pola komunikasi alamiah sepanjang sungai, lembah dan garis-garis pantai, umpamanya yang kelak dikembangkan menjadi sistem komunikasi pengangkutan darat dan pengangkutan air yang menghubungkan berbagai komunikasi. Isolasi atau integrasi yang relative dari bermacam-macam komunitas di tengah suatu masyarakat tertentu, jelas dipengaruhi secara mendalam oleh jenis pola komunikasi yang tengah berkembang. Hal ini seperti telah dikemukakan, terutama berlaku sebelum berkembangnya sarana komunikasi modern.
Betapapun juga di kebanyakan negara perubahan teknologi banyak mengurangi permasalahan yang ditimbulkan oleh faktor-faktor fisik dan secara mendalam telah mengubah pola komunikasi. Teknologi modern tidak hanya menambah banyak kemudahan dan kecepatan manusia dan material dapat diangkut dari tempat yang satu ke tempat yang lainnya, tetapi juga telah menghasilkan revolusi yang sama bahkan yang lebih besar dalam komunikasi informasi. Tetapi sejauh mana rintangan alamiah dapat diatasi dan sampai dimana kemajuan teknologi erat hubungannya dengan perkembangan ekonomi? Terlepas dari pembatasan terhadap pengaruh barang cetakan, buta huruf juga terbatas pada pengaruh kata yang di ucapkan, sebab peristiwa tersebut secara pasti dapat dikaitkan dengan perolehan pendidikan. Dalam keadaan demikian kontak tatap muka menjadi luar biasa pentingnya dan merupakan sarana komunikasi yang pokok.
PEMBENTUKAN PENDAPAT UMUM
Kita telah melihat bagaimana masyarakat totaliter berusaha mengontrol system komunikasi untuk mengawasi pendapat umum. Sesungguhnya jelas bahwa system itu sendiri atau bagian-bagian tertentu dari sistem tersebut dengan sengaja dikembangkan untuk mempermudah melakukan kontrol.
Adalah biasa bagi kita untuk berbicara mengenai pendapat umum, seolah-olah pendapat itu massif dan berpadu sifatnya dan hanya dapat diterapkan pada satu hal saja. Bahkan dimana suatu bagian dari pendapat itu diketahui hanya dapat dipikirkan dalam kaitannya dengan kelompok-kelompok saja. Kenyataan dalam praktek menunjukan adanya jumlah yang tidak terbatas dari pendapat umum mengenai jajaran persoalan yang tiada terbatas pula.
Post A Comment:
0 comments: