PENELITIAN YANG RELEVAN
Parjiati dalam penelitiannya yang berjudul “Pendekatan Terpadu dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis” membahas tentang pembelajaran bahasa Indonesia dengan pendekatan terpadu. Pendekatan ini memadukan empat keterampilan berbahasa meliputi menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Dalam satu kesatuan kegiatan yang tidak terpisahkan. Namun bila dicermati, penelitian ini mengkaji keterampilan menulis lanjutan pada siswa kelas IV Sekolah Dasar yang disatukan dengan keterampilan membaca, yaitu tentang meringkas cerita. Kerelevanan penelitian ini adalah mengkaji keterampilan menulis lanjutan siswa kelas IV Sekolah Dasar. Adapun perbedaannya dengan penelitian yang dilakukan oleh Parjiati, adalah Parjiati meneliti keterampilan siswa meringkas bacaan dengan bahasa sendiri dari hasil membaca cerita sedangkan penelitian ini siswa menulis pengalaman. 

Penelitian Yulia Krisnawati 239 
Penelitian Yulia Krisnawati yang berjudul “Pengelolaan Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Menggunakan Metode Kontekstual” mengemukakan bahwa dengan pendekatan kontekstual maka mengubah paradigma guru tentang metode pembelajaran yang berpusat pada siswa dan penggunaan media yang bervariasi sangat membantu siswa dalam memahami bahan yang dipelajari. Bagi siswa sendiri, dapat melatih berpikir kritis melalui pengalaman nyata dan mampu menemukan sendiri dengan bebas bertanya dan bekerja sama dengan kelompoknya. Berdasarkan fakta kajian yang pernah diteliti di atas, relevansinya dengan penelitian ini adalah bahwa guru perlu memotivasi siswa dan terus berusaha untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis sehingga prestasi belajar siswa akan meningkat. Selain itu, pada penelitian yang diuraikan Parjiati relevansinya dengan penelitian ini adalah mengkaji keterampilan menulis lanjutan siswa kelas IV Sekolah Dasar. Parjiati baru meneliti menulis (meringkas bacaan). C. Kerangka Berpikir Komponen kegiatan belajar mengajar meliputi kurikulum dengan materi yang terkandung di dalamnya, metode yang media pembelajaran, siswa sebagai subjek didik, dan guru sebagai pendidik. Perlu diketahui bahwa kegiatan belajar merupakan kegiatan aktif siswa untuk membangun makna atau pemahaman terhadap suatu objek atau suatu peristiwa. Sedangkan kegiatan mengajar merupakan upaya menciptakan suasana yang mendorong inisiatif, motivasi, dan tanggung jawab pada siswa untuk selalu menerapkan seluruh potensi diri dalam membangun gagasan melalui kegiatan belajar mengajar sepanjang hayat. Di dalam melaksanakan pembelajaran terutama tentang menulis, banyak kendala yang dihadapi oleh guru. Diantaranya guru harus memahami siswa sebagai individu yang unik, karena masing-masing mempunyai latar 240 belakang sosial, ekonomi, efektif dan kognitif yang berbeda. Disamping itu setiap siswa mempunyai perbedaan dalam minat, kemampuan, kesenangan, pengalaman, kecepatan dan gaya belajar. Disisi lain guru harus dapat mengantarkan siswa menguasai berbagai kompetensi yang telah tercantum dalam kurikulum. Dalam penelitian ini kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa kompetensi bahasa Indonesia kelas IV khususnya menulis yaitu menulis cerita rekaan. Untuk mencapai hasil belajar yang diharapkan ditawarkan pendekatan pembelajaran kontekstual. Pembelajaran kontekstual sangat relevan dengan tuntutan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. CTL memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar menyenangkan karena pembelajaran dilaksanakan secara alamiah, agar siswa dapat mempraktikkan secara langsung apa yang dipelajari. Suasana belajar yang menyenengkan sangat diperlukan karena otak tidak akan bekerja optimal bila perasaan dalam keadaan tertekan. Pendekatan kontekstual mengandung tujuh prinsip dalam pelaksanaannya. Dalam prinsip-prinsipnya tercermin beberapa sikap yang mengembangkan kemampuan dan keterampilan berbahasa. Siswa dilatih untuk mengkonstruksi dan menemukan sendiri pengetahuan dan pengalaman secara langsung dan model yang dicontohkan guru, berkomunikasi dalam kelompok, kemudian merefleksi pengetahuan yang diperoleh. Latar belakang siswa yang begitu kompleks tentu mempengaruhi jalannya pembelajaran. Dalam penerapan pendekatan kontekstual, siswa yang tingkat afektif dan kognitifnya tinggi akan mampu mengkonstruksi, menemukan ilmu sendiri, selalu bertanya untuk menggali informasi, meniru model dari guru, dan merefleksinya apa yang diperolehnya, kemudian siswa memperluas ilmu yang dimiliki dengan konteks pembelajaran. Dengan begitu diharapkan melalui prinsip-prinsip CTL yang 241 diterapkan di dalam kelas akan dapat mengembangkan kemampuan menulis cerita pada siswa. Untuk mengetahui hubungan antara variabel-variabel dalam penelitian ini, berikut ini disajikan secara singkat garis besar kerangka berfikir dalam penelitian ini. Kerangka berfikir penelitian ini diilustrasikan dalam bentuk skema. Gambar 01. Kerangka Berpikir D. Hipotesis Tindakan Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas, dapat dirumuskan hipotesis tindakan bahwa : 1. Penerapan Pendekatan Kontekstual dapat meningkatkan minat menulis siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 04 Gunungan, Manyaran, Wonogiri. 2. Penerapan Pendekatan Kontekstual dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 04 Gunungan, Manyaran, Wonogiri.

Axact

Axact

Vestibulum bibendum felis sit amet dolor auctor molestie. In dignissim eget nibh id dapibus. Fusce et suscipit orci. Aliquam sit amet urna lorem. Duis eu imperdiet nunc, non imperdiet libero.

Post A Comment:

0 comments: