Articles by "promosi"
Showing posts with label promosi. Show all posts
no image
Pemasaran
2.1.1 Pengertian Pemasaran
Biasanya, kegiatan pemasaran sering diartikan dengan kegiatan penjualan dan promosi. Padahal, sebenarnya pemasaran bukan hanya sekedar melakukan kegiatan penjualan dan promosi saja, tetapi penjualan dan promosi itu hanya merupakan sebagian dari beberapa fungsi pemasaran. Fungsi pemasaran yang sesungguhnya adalah mengidentifikasi kebutuhan konsumen, mengembangkan produk yang tepat, menetapkan harga, melaksanakan distribusi dan promosi yang efektif, sehingga dapat dikatakan bahwa pemasaran itu merupakan rangkaian aktivitas dari proses sosial.

Pengertian pemasaran menurut pendapat para ahli akan penulis uraikan, sebagai berikut :
“menurut Kotler (2002 : 09) Pemasaran suatu proses yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain”.

Sedangkan menurut Stanton (1999 : 7) yang diterjemahkan oleh Yohanes Lamarto memberikan pengertian sebagai berikut : 
Pemasaran adalah suatu sitem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan jasa baik kepada para konsumen saat ini maupun konsumen potensial. 

2.1.2 Bauran Pemasaran (Marketing Mix ) 
Dalam memasarkan produk pada umumnya perusahaan harus dapat menemukan kombinasi yang paling tepat dari marketing decision variable (faktor-faktor yang dapat dikuasai perusahan untuk mempengaruhi tingkat penjualan). 

Kombinasi tersebut sering disebut sebagai bauran pemasaran. Menurut Djaslim Saladin dan Yevis Marty Oesman (2002:3) mendefinikasikan: 
“Bauran pemasaran atau serangkaian dari variabel pemasaran yang dapat dikuasai oleh perusahaan atau digunakan untuk mencapai tujuan dalam pasar sasaran” 

Menurut Kotler dan Amstrong diterjemahkan oleh Damos Sihombing (2001:71): 
“Bauran pemasaran (marketing mix) adalah seperangkat alat pemasaran taktis-produk, harga, promosi, distribusi-yang dipadukan untuk menghasilkan respon yang diinginkan pasar sasaran”. 

Dalam memasarkan produknya, suatu perusahaan selain menciptakan produk yang kualitasnya baik, menetapkan harga yang menarik dan memilih saluran distribusi yang dapat menjangkau konsumen, perusahaan juga memerlukan suatu

komunikasi dengan para konsumennya itu.dengan adanya komunikasi ini, maka konsumen dapat tertarik akan produk ynag ditawarkan oleh perusahaan. 

2.2 Promosi 
2.2.1 Pengertian Promosi 
Promosi digunakan untuk menginformasikan atau pemberitahuan kepada orang mengenai produk dan membujuk atau pengimbasan keputusan pembelian kepada para pembeli di pasar sasaran sebuah perusahaan, organisasi saluran, dan publik untuk membeli barang dan jasa.mereknya. 

Menurut Djaslim Saladin mendefinisikan promosi (2001:123) yaitu : 
Promosi adalah suatu bentuk komunikasi, komunikasi pemasaran adalah aktifitas yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi dan membujuk atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. 

Adapun definisi promosi menurut Simamora (2000:754) : 
“Promosi (promotion) adalah pengkomunikasian informasi antara penjual dan pembeli potensial atau pihak-pihak lainnya dalam saluran distribusi guna mempengaruhi sikap dan perilakunya”. 

Sedangkan definisi Menurut Basu Swastha (2000:349), menjelaskan promosi sebagai berikut :
“Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi pada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran”.

Adapun definisi promosi menurut Simamora (2000:754) : 
“Promosi (promotion) adalah pengkomunikasian informasi antara penjual dan pembeli potensial atau pihak-pihak lainnya dalam saluran distribusi guna mempengaruhi sikap dan perilakunya”.

Adapun definisi promosi menurut para ahli ekonomi yang menjelaskan sebagai berikut :
Pengertian menurut Fandy Tjiptono (1997: 219), menyatakan bahwa :
Promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran atau aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi, membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal terhadap produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

2.2.2 Tujuan Promosi
Tujuan utama promosi adalah mengiformasikan, mempengaruhi dan membujuk serta meningkatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasaran menurut Djaslim Saladin dan Tevis M Oesman ( 2001:129) 
Maka yang terjadi disini para pemasar melakukan promosi karena sejumlah tujuan sebagai berikut:
a. Menyediakan informasi
Baik pembeli maupun penjual mendapat manfaat dari fungsi informasional yang sanggup dilakukan oleh promosi. Para pembeli menemukan produk baru yang membantunya dan para penjual dapat menginformasikan kepada calon pelanggan tentang barang-barang dan jasa.
b. Merangsang permintaan 
Salah satu tujuan paling jelas dan langsung dari promosi adalah merangsang permintaan. Para pemasar menginginkan konsumen membeli produk mereka dan mereka menggunakan promosi untuk membuat konsumen memikirkan tindakan seperti itu.
c. Membedakan produk
Banyak organisasi mencoba membedakan mereka dan produknya melalui penggunaan promosi. 
d. Mengingatkan para pelanggan saat ini
Mengingatkan para pelanggan akan manfaat-manfaat dari produk perusahaan bisa mencegah mereka dari berpaling kepada pesaing-pesaing pada saat mereka memutuskan untuk mengganti atau memutahirkan produknya.
e. Menghadang pesaing
Promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran atau aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi, membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal terhadap produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

2.2.2 Tujuan Promosi
Tujuan utama promosi adalah mengiformasikan, mempengaruhi dan membujuk serta meningkatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasaran menurut Djaslim Saladin dan Tevis M Oesman ( 2001:129) 

Promosi dapat juga digunakan untuk menghadang upaya pemasaran dari pesaing. Upaya proposional dirancang untuk saling melawan kampanye periklanan satu sama lain.
  • Menjawab berita negatifKadangkala kompetensi bukanlah penjualan produk serupa dari perusahaan. 
  • Memuluskan fluktuasi-fluktuasi permintaanBanyak perusahaan yang menghadapi tantangan-tantangan permintaan musiman, di mana para pelanggan membeli lebih banyak selama beberapa bulan tertentu dan berkurang pada bulan-bulan lainnya. Promosi membantu mengisi kesenjangan yang ada di antara kepincangan permintaan musiman tersebut Membujuk para pengambil keputusan 
Iklan di media cetak atau majalah tertentu dapat mempengaruhi para pengambil keputusan yang menjadi pelanggan media tersebut. Demikian pula perusahaan sering mengirimkan pesan kepada pemilik saham, jasa pemberi nilai kredit, dan pihak lainnya, yang keputusannya dapat mempengaruhi permintaan.

Tujuan akhir dari semua promosi adalah mempengaruhi perilaku. Daya tariknya boleh jadi tidak langsung dan tindakan yang dikehendakinya tidak harus segera tampak, namun alasan para pemasar untuk mencurahkan waktu dan uang atas promosi adalah membuat orang agar berperilaku dalam suatu cara tertentu. Meyakinkan orang supaya mempercayai sesuatu atau berpikir dengan cara tertentu pesaing pada saat mereka memutuskan untuk mengganti atau memutahirkan produknya.

e. Menghadang pesaing
Promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran atau aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi, membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal terhadap produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

2.2.2 Tujuan Promosi
Tujuan utama promosi adalah mengiformasikan, mempengaruhi dan membujuk serta meningkatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasaran menurut Djaslim Saladin dan Tevis M Oesman ( 2001:129) 

adalah bagus tetapi sebelum mereka mengubah perilaku mereka, para pemasar sebenarnya belum melakukan apapun.

2.2.2 Bauran Promosi
Pengertian bauran promosi Menurut Lamb, Hair, McDaniel yang diterjemahkan oleh David Oktarevia (2001:146):“Bauran promosi adalah, kombinasi dari alat promosi termasuk periklanan, hubungan masyarakat, promosi penjualan, hubungan tatap muka dan pemasaran langsung digunakan untuk mencapai pasar sasaran dan memenuhi tujuan organisasi secara keseluruhan”.

Setiap perusahaan tidak dapat menghindari peranannya sebagai komunikator dan promoter secara umum bentuk-bentuk promosi memiliki fungsi yang sama tetapi bentuk-bentuk tersebut dapat dibedakan berdasarkan tugas-tugas khususnya. Beberapa tugas khusus tersebut sering disebut juga sebagai bauran promosi, yaitu sebagai berikut :

1. Periklanaan (Advertising)
Menurut Kotler yang diterjemahkan oleh Nancy (2000:643) menyatakan yaitu : 
Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling banyak digunakan dalam mempromosikan produknya. Iklan adalah bentuk komunikasi tidak langsung disadari pada informasi tentang keuangan atau keuntungan suatu produk yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah pikiran atau melakukan pembelian.t-weight: normal'> Tevis M Oesman ( 2001:129) 

Ada beberapa tujuan periklanan diantaranya :
  1. Iklan yang memberikan informasi (informative) atau iklan secara panjang lebih menerangkan produk jasa dalam tahap titisan atau pengenalan guna menciptakan prmintaan atas produk tersebut.
  2. Iklan membujuk (persuasive adu), iklan menjadi situasi penting dalam situasi persaingan.Dimana perusahaan untuk menciptakan permintaan merk tertentu.
  3. Iklan pengingat (reminder advertising), iklan ini akan sangat penting dalam tahap kedewasaan (maturity) suatu produk akan menjaga agar konsumen selalu ingat akan produk tersebut.
Secara umum media yang tersedia dapat di kelompokan menjadi media cetak dan elektronik yakni menurut Kotler yang diterjemahkan oleh Nancy (:2000:644)
a. Media cetak 
Media yang mengutamakan dengan sejumlah kata, gambar atau foto baik dalam bentuk warna maupun hitam putih, bentuk iklan dalam media cetak biasanya berupa iklan baris, iklan display, pariwara atau pelayanan masyarakat.
Jenis-jenis iklan media cetak terdiri atas :
  • Surat Kabar
  • Majalah 
  • Tabloid, Katalog Seleberan dll 
a. Media Elektronik 
Media dengan teknologi elektronika dan hanya bisa digunakan bila ada jasa transmisi siaran. Bentuk-bemtuknya biasanya berupa sponsor seperti iklan pertisipasi,pengumuman film/acara, iklan peleyanan masyarakat, jingle sandiwara 
Jenis-jenis media elektronik antara lain: 
  • Televisi 
  • Radio 
  • Telepon 
1. Promosi Penjualan (sales Promotion) 
Menurut Murti Sumarni (1999:301) adalah:“Promosi penjualan adalah kegiatan pemasaran yang dari penjualan pribadi, periklanan dan publisitas yang mendorong pembeli konsumen dan pedagang secara bergantian seperti peragaan dan demonstrasi” 

Sedangkan menurut Fandy Tjiptono (1997: 243) Alat-alat promosi penjualan dapat dibagi menjadi beberapa bagian sebagai berikut 
a. Alat promosi penjualan kepada konsumen 
§ Sampel 
Tawaran gratis atas sejumlah produk atau jasa. Sampel dapat dikirim dari rumah ke rumah melalui pos, diambil di toko, disertakan pada produk lain, atau ditampilkan dalam suatu tawaran iklan.
Kupon
Sertifikat yang memberi hak kepada pemegangnya untuk mendapat pengurangan harga seperti yang tercetak bila membeli produk tertentu. Kupon dapat dikirim, disertakan atau dilampirkan pada produk, atau diselipkan dalam iklan di majalah dan koran. 
Tawaran pengembalian tunai (rabat)
Memberikan pengurangan harga setelah pembelian terjadi dan bukan pada saat di toko pengecer dimana konsumen mengirim bukti pembelian tertentu kepada produsen manufaktur yang mengembalikan sebagian dari harga beli melalui pos.
Paket harga (transaksi potongan-rupiah)
Menawarkan kepada konsumen penghematan dari harga biasa dengan mendapatkan suatu produk yang tertera pada label atau kemasan. Paket pengurangan harga (reduced-price pack) yaitu paket tunggal yang dijual dengan pengurangan harga. Paket ikatan (banded pack) yaitu dua produk yang berhubungan digabungkan bersama.
 Premi (hadiah)
Barang yang ditawarkan dengan biaya yang relatif rendah atau gratis sebagai insentif bila membeli produk tertentu. Premi berbentuk paket (with-pack premium) menyertai produk di dalam (in-pack) atau pada (on-pack) kemasan. Premi pos gratis (free-in-the-mail premium) adalah suatu produk yang diposkan kepada konsumen yang mengirimkan buktipembelian, seperti tutup kotak. Premi yang diuangkan sendiri (self-liquidating premium) adalah suatu produk yang dijual di bawah harga eceran normal kepada konsumen yang memintanya. 
Hadiah (kontes, undian, permainan) 
Hadiah adalah tawaran kesempatan untuk memenangkan uang tunai, perjalanan atau barang karena membeli sesuatu. 
Hadiah loyalitas langganan 
Hadiah berupa uang tunai atau bentuk lain yang proposional dengan loyalitas seseorang atau kelompok pemasok. 
Percobaan gratis 
Mengundang calon pembeli untuk mencoba produk tertentu secara cuma-cuma dengan harapan untuk membeli produk itu. 
Garansi produk 
Janji yang diberikan oleh penjual baik secara eksplisit maupun inplisit bahwa produknya akan bekerja sesuai spesifikasi atau jika produknya gagal, penjual akan memperbaiki atau mengembalikan uang pelanggan selama periode tertentu. 
Promosi gabungan 
Dua atau lebih merek perusahaan bekerja sama (tie-in promotion) mengeluarkan kupon, pengembalian uang, dan mengadakan kontes untuk meningkatkan daya tarik mereka.
Promosi silang
Menggunakan suatu merek untuk mengiklankan merek lain yang tidak laku.
Pajangan dan demonstrasi di tempat pembelian (point-of-purchase)
Pajangan dan demonstrasi POP berlangsung di tempat pembelian atau penjualan. 

b. Alat promosi penjualan perdagangan :
Potongan harga
Diskon langsung diluar daftar harga untuk tiap pembelian selama periode tertentu. Tawaran itu para mendorong penyalur supaya membeli dan menyimpan jenis barang baru yang biasa tidak mereka beli.
Tunjangan
Jumlah yang ditawarkan sebagai imbalan persetujuan pengecer untuk menampilkan produk produsen dengan cara tertentu. Tunjangan iklan membayar pengecer supaya mengiklankan produk produsen. Tunjangan pajangan membayar pengecer supaya memasang pajangan produk khusus.
Barang gratis
Menawarkan tambahan barang dagangan kepada perantara yang membeli dalam jumlah tertentu atau yang mengutamakan rasa atau ukuran tertentu. satu bentuk promosi yang paling banyak digunakan dalam mempromosikan produknya. Iklan adalah bentuk komunikasi tidak langsung disadari pada informasi tentang keuangan atau keuntungan suatu produk yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah pikiran atau melakukan pembelian.t-weight: normal'> Tevis M Oesman ( 2001:129) 

c. Alat promosi penjualan bisnis dan wiraniaga :
Pameran dagang dan konvensi
Perusahaan yang menjual produk dan jasa kepada industri tertentu membeli ruang dan mendirikan gerai (stand) serta pajangan untuk mendemonstrasikan produk mereka pada pameran dagang tersebut. Pemasok yang berpartisipasi mengharapkan beberapa manfaat yang meliputi menghasilkan penjualan dari pelanggan baru, mempertahankan hubungan dengan pelanggan, memperkenalkan produk baru, menjumpai pelanggan baru, menjual lebih banyak dari pelanggan yang sekarang, serta mendidik pelanggan melalui publikasi, video, dan bahan-bahan audiovisual.
Kontes penjualan
Kontes penjualan adalah kontes yang melibatkan wiraniaga atau penyalur, bertujuan untuk mendorong mereka meningkatkan hasil penjualan selama satu periode tertentu, dan hadiah diberikan kepada yang berhasil.
Iklan khusus
Iklan khusus terdiri dari barang-barang berguna, berbiaya rendah yang menggunakan nama serta alamat perusahaan, dan kadang-kadang berupa pesan iklan yang diberikan wiraniaga kepada calon dan pelanggan. 

1. Penjualan Tatap Muka (Personal selling)
Menurut Cravens yang diterjemahkan oleh Lina salim (1999:77) adalah: 
“Personal selling adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan konsumen untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon konsumen terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya”

Sifat personal selling antara lain :
  1. Personal confrontation (hubungan yang hidup langsung dan interaktif antara dua orang atau lebih.
  2. Cultiration yaitu sifat yang menguntungkan berkembangnya segala macam hubungan dari mulai sekedar hubungan jual sampai dengan hubungan yang lebih erat
  3. Response yaitu sikap tangap terhadap keluhan atau saran yang dakemukakan oleh konsumen terhadap produk yang kita tawarkan atau perusahaan sebagai masukan yang positif.
2. Hubungan Masyarakat (Public Relation)
Hubungan masyarakat adalah komunikasi dan hubungan perusahaan dengan beragam jenis publiknya. Publik ini meliputi pelanggan, pemasok, pemegang saham, karyawan, pemerintah, masyarakat umum dan masyarakat.
Menurut Kotler yang diterjemahkan oleh Hendre Teguh (2000:690) adalah:
Melibatkan berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan dan menjaga citra perusahaan atau tiap produknya”.

Publisitas (publicity) adalah suatu komunikasi promosional tentang perusahaan atau produk yang dihasilkan perusahaan yang disajikan melalui media akan tetapi tidak dibayar oleh sponsor. Didalam promosi hubungan masyarakat terdapat media-media promosi sebagai berikut: Donasi dan amal, sponsorship, publikasi, majalah perusahaan, dan lain-lain. 

Menurut Craves yang diterjemahkan oleh Lina Salim (1999:76) adalah:“Publisitas adalah suatu cara merangsang timbulnya permintaan yang impersonal terhadap suatu produk barang atau jasa dengan cara memasang berita komersial, mess media dan dibayar langsung oleh sponsor” medianya seperti berikut : Pidato, Seminar, Laporan tahunan, Donasi dan amal, Sponsorship, Publikasi Relasi, Komunitas. 
1. Pemasaran Langsung (Direct Marketing) 
Definisi pemasaran langsung menurut asosiasi pemasaran langsung (The Direct Marketing Association/DMA) 
“Pemasaran Langsung adalah sistem pemasaran timbal balik yang menggunakan satu atau lebih media periklanan untuk mengefektifkan tanggapan dan lebih media periklanan untuk mengefektifkan dan atau transaksi yang dapat diukur pada lokasi manapun”. Sistem pemasaran yang bersifat interaktif yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur dan atau transaksi di senbarang lokasi. Dalam direct marketing komunikasi promosi ditunjukan langsung kepada konsumen individual dengan tujuan agar pesan pesan tersebut ditanggapi konsumen yang bersangkutan naik melalui telepon, pos, katalog, atau dengan datang langsung ke tempat pemasaran

2.3 Penjualan 
2.3.1 Pengertian Penjualan
Istilah penjualan dan pemasaran tidak jarang dianggap sama. Kekeliruan penafsiran terhadap istilah tersebut bukan hanya diartikan oleh yang kurang pengetahuannya tetapi juga oleh para praktisi dalam perdagangan, seperti seorang wiraniaga / seorang manajer penjualan membicarakan pemasaran tetapi sebenarnya masalah yang dihadapi adalah penjualan. Kedua istilah tersebut mempunyai ruang lingkup yang berbedadari sudut kegiatannya., pemasaran mempunyai aktivitas yang luas sedangkan penjualan hanya satu kegiatan dalam pemasaran.

Namun demikian, sebenarnya batasan tentang penjualan itu cukup luas, hal ini dapat dipahami mengingat para ahli menyebutkan sebagai seni.

Menurut Moekijat (2000:48) menyatakan tentang definisi penjualan yaitu sebagai berikut :
“Penjualan adalah suatu kegiatan yang ditujukan untuk mencari pembeli, mempengaruhi dan memberi petunjuk agar pembeli dapat menyesuaikan kebutuhannya dapat mengenai harga menguntungkan kedua belah pihak”. 

Konsep penjualan adalah konsepsi produk dalam menentukan arah kegiatan tukar menukar. Dalam konsep penjualan dikandung orientasi produk dan penjualan dengan konsep pemikiran sebagai berikut : 
  1. Para konsumen cenderung menolak membeli sebagian barang yang tidak penting. 
  2. Para konsumen agar melakukan pembelian dapat dipengaruhi dengan alat stimulasi penjualan. 
  3. Perusahaan bertugas mengorganisasikan penjulan untuk menarik minat dan mempertahankan pelanggan / konsumen. 
Definisi penjualan menurut John Downes dan Jordan Elliot Goodman yang diterjemahkan oleh Soesanto Budhidarmo ( 1999: 495) adalah : 

“Penjualan adalah pendapatan yang diterima, dipertukarkan dengan barang atau jasa dan dicatat untuk suatu periode tertentu baik sebagaimana diterima atau atas dasar yang diperoleh”. 

Sedangkan definisi penjualan menurut Joel G. dan Joe K. yang diterjemahkan oleh Moh. Kurdi (1994:404), mengungkapkan bahwa : 

“Penjualan adalah penerimaan yang diperoleh dari pengiriman barang dagangan atau dari penyerahan pelayanan dalam bursa sebagai bahan pertimbangan” 

Konsep penjualan adalah konsepsi produk dalam menentukan arah kegiatan tukar menukar. Dalam konsep penjualan dikandung orientasi produk dan penjualan dengan konsep pemikiran sebagai berikut :
  1. Para konsumen cenderung menolak membeli sebagian barang yang tidak penting.
  2. Para konsumen agar melakukan pembelian dapat dipengaruhi dengan alat stimulasi penjualan.
  3. Perusahaan bertugas mengorganisasikan penjulan untuk menarik minat dan mempertahankan pelanggan / konsumen.
Definisi penjualan menurut John Downes dan Jordan Elliot Goodman yang diterjemahkan oleh Soesanto Budhidarmo ( 1999: 495) adalah :

“Penjualan adalah pendapatan yang diterima, dipertukarkan dengan barang atau jasa dan dicatat untuk suatu periode tertentu baik sebagaimana diterima atau atas dasar yang diperoleh”.

Sedangkan definisi penjualan menurut Joel G. dan Joe K. yang diterjemahkan oleh Moh. Kurdi (1994:404), mengungkapkan bahwa :

“Penjualan adalah penerimaan yang diperoleh dari pengiriman barang dagangan atau dari penyerahan pelayanan dalam bursa sebagai bahan pertimbangan”

2.4 Volume Penjualan
Menurut John Dowsnes dan Jordan Elliot Goodman (1999 : 646) mengungkapkan bahwa definisi dari volume penjualan yaitu :

Konsep penjualan adalah konsepsi produk dalam menentukan arah kegiatan tukar menukar. Dalam konsep penjualan dikandung orientasi produk dan penjualan dengan konsep pemikiran sebagai berikut : 
  1. Para konsumen cenderung menolak membeli sebagian barang yang tidak penting. 
  2. Para konsumen agar melakukan pembelian dapat dipengaruhi dengan alat stimulasi penjualan. 
  3. Perusahaan bertugas mengorganisasikan penjulan untuk menarik minat dan mempertahankan pelanggan / konsumen. 
Definisi penjualan menurut John Downes dan Jordan Elliot Goodman yang diterjemahkan oleh Soesanto Budhidarmo ( 1999: 495) adalah : 

“Penjualan adalah pendapatan yang diterima, dipertukarkan dengan barang atau jasa dan dicatat untuk suatu periode tertentu baik sebagaimana diterima atau atas dasar yang diperoleh”. 

Sedangkan definisi penjualan menurut Joel G. dan Joe K. yang diterjemahkan oleh Moh. Kurdi (1994:404), mengungkapkan bahwa : 

“Penjualan adalah penerimaan yang diperoleh dari pengiriman barang dagangan atau dari penyerahan pelayanan dalam bursa sebagai bahan pertimbangan” 

no image
PENGERTIAN DAN TUJUAN
a. Pengertian Strategi 
Menurut kamus Wikipedia, startegi diartikan sebagai suatu perencanaan jangka panjang suatu kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu. Hutabarat dan Huseini (2008) menyatakan bahawa definisi strategi dari aspek manajemen adalah: arah dan cakupan jangka panjang organisasi untuk mendapatkan keunggulan melalui konfigurasi sumber daya alam dan lingkungan yang berubah untuk mencapai kebutuhan pasar dan memenuhi harapan pihak yang berkepentingan (stakeholder).

Pengembangan sebuah strategi terdiri atas 5 tahap, meliputi: analisis trend (kecenderungan), analisis SWOT (atau TOWS), penyusunan alternatif, memilih satu alternatif yang paling jitu, dan pelaksanaan strategi. Pada tahap melakukan analisis kecenderungan, sesuatu disebut sebagai kecenderungan apabila memiliki sifat dinamis — mengandung unsur perubahan. perubahan tersebut relatif permanen — tidak bersifat sementara — dan perubahan tersebut relatif bisa diukur.

Selanjutnya, pada tahap kedua adalah melakukan analisis SWOT. SW merupakan analisis internal organisasi, sedangkan OT merupakan analisis eksternal. Strategi yang disusun, pertama-tama, berdasarkan analisis internal organisasi disebut strategi “inside-out”. Sedangkan yang disusun pertama-tama sebagai hasil analisis eksternal disebut “outside-in”. Strategi “inside-out” biasanya melihat keterbatasan sumber daya sebagai kendala, sedangkan strategi “outside-in” melihat peluang sebagai daya tarik utama. Dalam praktek sehari-hari, keduanya digabungkan sehingga disebut analisis SWOT atau TOWS.

Berdasarkan analisis SWOT (TOWS), disusun berbagai alternatif strategi yang bisa dipilih. Dengan menghubungkan empat dimensi tersebut, akan diperoleh empat kuadran, yaitu: alternatif strategi SO (Strenghts and Opportunities), alternatif strategi ST (Strenghts and Threats), alternatif strategi WO (Weaknesses and Opportunities) dan alternatif strategi WT (Weaknesses and Threats).

Tahap keempat adalah memilih strategi yang dinilai paling tepat bagi organisasi. Pemilihan strategi tentu dengan memperhitungkan misi organisasi, nilai-nilai yang diyakini oleh pemimpin puncak organisasi, harapan-harapan yang berkembang di masyarakat, dan kemungkinan berhasil-tidaknya strategi yang dipilih tersebut dalam implementasinya. Pertimbangan-pertimbangan riil pelaksanaan strategi perlu dipikirkan secara masak, karena organisasi tidak bisa diubah hanya dengan membuat pernyataan-pernyataan di atas kertas.

Strategi yang telah dirumuskan harus diterjemahkan ke dalam program kerja yang jelas pada tahap pelaksanaan strategi. Salah satu yang harus dibangun adalah arsitektur organisasi. Arsitektur organisasi berkaitan dengan jawaban terhadap tiga hal dasar, yaitu: siapa yang mempunyai kewenangan untuk memutuskan tentang hal apa, siapa memberi kontribusi apa dan bagaimana mengukurnya, dan siapa memperoleh apa dan berapa banyak.

Banyak faktor mempengaruhi pelaksanaan strategi, seperti faktor kepemimpinan, faktor komunikasi dalam organisasi, faktor konflik, sistem imbalan, sisntem kontrol, dan faktor sumber daya manusia. yang penting, organisasi harus memiliki komitmen yang tinggi terhadap proses pembelajaran terus-menerus.

b. Pengertian Promosi dan Sosialisasi
Promosi dan Sosialisasi merupakan pengertian yang mencakup proses memahami dalam dua arah, yaitu: 1) masyarakat memahami siapa pengelola UPIPK dan keberadaan UPIPK dan 2) pengelola UPIPK memahami masyarakat. Menurut pengertian pertama, definisi sosialisasi adalah: kegiatan yang dilakukan UPIPK untuk memperkenalkan diri dan mendiskusikan manfaat-manfaat yang diperoleh dari UPIPK bagi pengembangan komunitas. Pada pengertian ke dua, sosialisasi adalah proses pengelola UPIPK melebur dan memahami masyarakat. Proses sosialisasi dapat dimaknai sebagai membuka pintu gerbang komunitas agar UPIPK dan programnya diterima dan mendapat sambutan dengan baik. Hal ini akan menentukan dukungan dan keterlibatan masyarakat. Keadaan demikian menjadi dasar yang kuat bagi terjalinnya hubungan kemitraan dengan masyarakat. 

Walaupun promosi sering dihubungkan dengan penjualan, tetapi kenyataannya promosi mempunyai arti yang luas. Promosi dapat diartikan sebagai setiap aktivitas yang ditujukan untuk memberitahukan, membujuk atau mempengaruhi masyarakat untuk tetap menggunakan produk dan jasa yang dihasilkan. Dalam kaitannya dengan UIPK, kegiatan promosi yang dimaksud adalah suatu proses memberitahukan dan memperngaruhi masayarakat untuk selalu memanfaatkan jasa-jasa yang ditawarkan oleh pengelola UPIPK. 

Menurut pengertian di atas, sosialisasi dilakukan pada tahap awal pendirian suatu UPIPK untuk membangkitkan kesadaran masyarakat terhadap keberadaan dan jasa layanan UPIPK. Setelah masyarakat memahami dan menerima program-program UPIPK, kegiatan promosi secara terus menerus dilakukan untuk mempertahankan keberadaan UPIPK.

c. Tujuan Promosi dan Sosialisasi
Pada dasarnya tujuan promosi dan sosialisasi UPIPK adalah membangun hubungan kerja sama dengan berbagai komponen masyarakat dan lembaga yang ada di tingkat kabupaten. Melalui kerja sama yang erat, diharapkan masyarakat merasa memiliki sehingga masyarakat tidak hanya menerima manfaat saja. Diharapkan masyarakat difasilitasi untuk terlibat secara lebih berarti. 

Namun, pada umumnya suatu aktivitas promosi dan sosialisasi mempunyai tujuan sebagai berikut:

1. Memperkenalkan UPIPK dan layanannya
Promosi diharapkan dapat menyampaikan pesan pada masyarakat yang dituju atau ditargetkan. Dengan demikian perlu dipilih cara yang sesuai dengan masyrakat yang ditargetkan. Langkah-langkah yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
  • Menentukan target audiens
  • Menentukan jumlah target audiens
  • Memilih media yang paling sesuai
2. Menarik perhatian
Aktivitas promosi harus dikemas dalam bentuk yang menarik perhatian, agar masyarakat tertarik dan menyimpan pesan yang disampaikan dalam memori pikiran mereka. Cara yang dilakukan pada umumnya memberikan sponsor pada suatu acara tertentu, menggunakan tokoh masyarakat setempat, menonjolkan keunggulan dari program-program yang diperkenalkan.

3. Pemahaman
Promosi yang direncanakan dengan baik akan memudahkan masyarakat memahami pesan yang disampaikan kepadanya. Pesan yang jelas dan penggunaan media yang tepat dan kemasan cerita yang menarik mampu menyampaikan pesan kepada pengguna secara cepat dan tepat. 

4. Perubahan sikap
Setelah promosi dapat dipahami, organisasi mengharapkan suatu tanggapan dari calon pembeli terhadap promosi tersebut. 

5. Tindakan
Tujuan akhir promosi adalah mempertahankan keberadaan organisasi melalui peningkatan hasil yang dicapai akibat meningkatkan pengguna yang memanfaatkan barang dan jasa yang ditawarkan organisasinya. Oleh karena itu, tujuan akhir promosi adalah menimbulkan tindakan calon pengguna yang dituju untuk memanfaatkan barang dan jasa yang dipromosikan. 

SOSIALISASI 
Sosialisasi atau pemasyarakatan program adalah tahapan penting dalam program pengembangan masyarakat pedesaan. Kegiatan sosialisasi tidak hanya menyampaikan informasi tentang UPIPK dan jasa layanannya, tetapi juga mencari dukungan dari berbagai kelompok masyarakat. Agar layanan UPIPK sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dialog mengenai kebutuhan dan kepentingan masyarakat yang dapat dilayani oleh UPIPK. Jadi proses sosialisasi merupakan proses untuk menyusun alas berdiri yang sama. 

Setiap personalia pengelola UPIPK berkewajiban melakukan sosialisasi. Untuk itu, semua anggota pengelola UPIPK yang ada dalam struktur organisasi perlu duduk bersama merencanakan dan membagi tugas sosialisasi. Setiap orang dapat memiliki peran yang berbeda. Adanya pembagian tugas yang jelas, membantu masyarakat memahami keberadaan masing-masing personalia dan manfaat keberadaannya bagi kepentingan masyarakat. Apabila setiap personalia berhasil membangun hubungan yang lebur diharapkan masyarakat akan mendukung UPIPK dan jasa layanan yang ditawarkan. 

Proses sosialisasi dapat dibagi dalam beberapa tahapan sebagai berikut: 1) pengenalan UPIPK dan masyarakat pengguna, 2) kunjungan-kunjungan, 3) melaksanakan kegiatan khusus, 4) mendiskusikan temuan, dan 5) menyusun laporan. Urutan setiap langkah dapat dilakukan secara simultan. 

a. Pengenalan 
Pengelola UPIPK berasal dari wilayah itu sendiri dan mengenal daerahnya dengan baik. Walaupun sudah dikenal oleh banyak pengguna, tetap harus memperkenalkan perannya sebagai pengelola UPIPK. Langkah yang perlu dilakukan adalah mempertanyakan diri sendiri: 
  1. Apakah perannya sebagai pengelola UPIPK bermanfaat bagi masyarakat? 
  2. Apakah manfaat UPIPK bagi masyarakat? 
  3. Layanan apa saja yang disediakan UPIPK? 
Pengenalan perilaku dan budaya masyarakat di wilayah kerja UPIPK dilakukan dengan mempelajari dan mengkaji dokumen/data sekunder, observasi, dan wawancara. Hal-hal yang perlu dipelajari dan diamati adalah: 
  • Kondisi geografis dan kependudukan, mata pencaharian, budaya, sistem sosial, sumber daya alam, serta pola komunikasi dan informasi. Selain itu, diamati pula perubahan-perubahan sosial yang sudah dan sedang terjadi. Data – data tersebut dapat diperoleh dengan mengkaji dokumen yang ada di lembaga pemerintahan tingkat desa, kecamatan dan kabupaten. 
  • Telaah data sekunder diperdalam dengan pengamatan secara langsung. Apakah informasi yang ada dalam dokumen sesuai dengan keadaan di lapang. Selain kegiatan kemasyarakatan, diamati pula keadaan, suasana, peristiwa, dan atau tingkah laku masyarakat. Pengamatan tidak hanya dilakukan di wilayah yang mudah dikunjungi, tapi juga juga di wilayah terpencil. 
  • Keberadaan kelompok-kelompok miskin dan marjinal, kaum perempuan, dan organisasi masyarakat yang ada. 
  • Melalui wawancara yang dipandu dengan kuesioner, diamati perilaku komunikasi dan pencarian informasi, sumber informasi yang digunakan, tempat-tempat yang menjadi sumber belajar, bagaimana membangun suatu proses peningkatan kemampuan masyarakat dengan menggunakan sumber-sumber pembelajaran yang ada. 
b. Melaksanakan Kunjungan 
Setelah mempelajari tokoh kunci di wilayah kerja UPIPK, disusun jadwal kunjungan kunjungan: nama orang yang dikunjungi, apa yang akan disampaikan, dukungan yang diharapkan, tempat bertemu ddan waktu yang tepat untuk berkunjung. Kunjungan dapat dilakukan, baik secara formal maupun informal serta memanfaatkan kegiatan dan forum yang sudah ada. 

Kunjungan dalam pertemuan formal dan informal 
Pada pertemuan secara personal maupun di dalam forum, diperkenalkan UPIPK dan layanannya. Pada kesempatan tersebut diluangkan pula waktu diskusi bagi masyarakat untuk mengenal lebih dalam UPIPK. Bagi pengelola UPIPK, diskusi juga dimanfaatkan untuk menyelami harapan, keinginan, dan dukungan masyarakat. Pada pertemuan tersebut, disebarkan pula leaflet, booklet, dan cindera mata. 

Pertemuan formal merupakan forum diskusi yang diselenggarakan secara resmi, terjadwal, dengan jumlah peserta sesuai undangan. Pada umumnya, pertemuan ini diadakan oleh instansi pemerintah di daerah atau lembaga masyarakat setempat, termasuk lembaga investasi desa (NSC, FAD, dan KID). Sementara, pertemuan informal diselenggarakan tidak resmi dimana pemberitahuan disampaikan kepada peserta dari mulut ke mulut atau melalui papan pengumuman. Pertemuan informal secra tidak sengaja juga terjadwal, seperti majelis pengajian, pertemuan balai desa, dan lain-lain. 

Kunjungan ke lembaga formal dan nonformal 
Waktu kunjungan yang dinilai tepat adalah pada saat ada pertemuan dimana pengelola diberi waktu untuk memperkenalkan diri, UPIPK, dan Jasa layanannya. Lembaga formal yang dapat dikunjungi adalah dinas-dinas dan pemda di kabupaten, BIPP, BPP, kantor kecamatan, dan kantor desa. Pengelola UPIPK juga dapat meminta tokoh kunci, untuk dapat mengunjungi kelembagaan nonformal, seperti kelompok kesenian, kelompok arisan, kelompok tani, karang taruna, wanita tani, dan kelompok keagamaan (kelompok gereja, pengajian, dan remaja islam masjid). 

Kunjungan dan pelatihan 
Selain pengelola UPIPK mendatangi masyarakat pengguna, sosialisasi dapat pula dilakukan dengan mengundang individu atau kelompok masyarakat untuk datang ke UPIPK. Setiap pengunjung yang datang diperkenalkan pengelolanya, UPIPK, dan jasa layanannya dalam bentuk pelatihan, terutama yang berkaitan dengan pemanfaatan teknologi informasi untuk mencari informasi dan manfaat UPIPK bagi pengembangan kegiatan agribisnis petani. 

Selain masyarakat, penyuluh formal dan informal juga diundang ke UPIPK. Penyuluh formal adalah pegawai negri sipil yang bertugas sebagai penyuluh pertanian, seperti Petugas Penyuluh Lapangan, Petugas Penyuluh Spesialis, penyuluh dari BPTP, dan Kepala Cabang Dinas (KCD). Penyuluh informal diantaranya adalah penyuluh swakarsa, LSM, maupun distributor sarana produksi. Diharapkan setelah mengetahui dan memahami keberadaan UPIPK dan manfaatnya, penyuluh dapat mennyebarkan informawsi yang diterima kepada petani. Bagi penyuluh, keberadaan UPIPK akan mempermudah tugas mereka dalam menyiapkan materi penyuluhan. Lebih lanjut, layanan pemberian informasi akan meningkatkan pengetahuan penyuluh yang pada akhirnya akan meningkatkan kredibilitas penyuluh. 

Aktivitas perkenalan sangat mempengaruhi penerimaan masyarakat dan tingkat keterlibatan mereka pada saat program berjalan. Penjelasan disampaikan dengan lugas dan santun tentang seluk beluk UPIPK dan layanannya. Penjelasan yang kongkrit tentang manfaat UPIPK sangat diperlukan. Selanjutnya, tanggapan dan pendapat masyarakat tentang hal-hal yang dapat dilakukan UPIPK agar dapat bersama-sama memanfaatkan UPIPK. 

c. Membuat Kegiatan Khusus 
Kegiatan khusus untuk memperkenalkan UPIPK dikemas dengan menarik dan sederhana tapi dapat memperkenalkan keberadaan UPIPK dan layananya sekaligus menjaring dukungan masyarakat. Acara yang dapat digelar adalah lomba menulis untuk anak sekolah, lomba mewarnai, atau program pengenalan komputer bagi pelajar. Pemutaran film pendidikan tentang peran informasi pertanian untuk mendukung pembangunan masyarakat dan sesi diskusi tentang harapan masyarakat mengenai peran UPIPK bagi masyarakat diharapkan menjadi cara yang jitu untuk menjadikan UPIPK populer di kalangan petani dan masyarakat umum. Sebelum sesi diskusi, masyarakat diperkenalkan UPIPK melalui visualisasi yang dibuat sendiri dan penjelasan aktivitas-aktivitas UPIPK yang bermanfaat bagi masyarakat. Acara dapat dilaksanakan di sekolah atau balai desa. 

d. Mendiskusikan Temuan 
Kegiatan sosialisasi dilaksanakan oleh tim dan setiap anggota tim mencatat temuan-temuan di lapang. Temuan-emuan tersebut kemudian didiskusikan secara berkala. Hasilnya dapat menjadi masukan bagi perbaikan program yang akan dilaksanakan UPIPK. 

e. Menyusun Laporan Sosialisasi 
Pekerjaan yang paling sulit dilaksanakan adalah menyusun laporan tertulis hasil pengamatan, kajian, dan wawancara. Proses sosialisasi merupakan upaya mengetahui keadaan masyarakat pada awal pengembangan UPIPK dan mengusahakan agar keberadaan UPIPK dan layanannya dapat diterima masyarakat. Dokumentasi ini dapat dijadikan bahan untuk menyusun kelemahan, kekuatan dan tantangan yang dihadapi. Perubahan sikap

Setelah promosi dapat dipahami, organisasi mengharapkan suatu tanggapan dari calon pembeli terhadap promosi tersebut. 

5. Tindakan 
Tujuan akhir promosi adalah mempertahankan keberadaan organisasi melalui peningkatan hasil yang dicapai akibat meningkatkan pengguna yang memanfaatkan barang dan jasa yang ditawarkan organisasinya. Oleh karena itu, tujuan akhir promosi adalah menimbulkan tindakan calon pengguna yang dituju untuk memanfaatkan barang dan jasa yang dipromosikan.

PROMOSI 
Proses sosialisasi perlu dilanjutkan dengan promosi untuk meningkatkan pemanfaatan layanan yang disediakan UPIPK. Aktivitas promosi juga dapat dilaksanakan secara simultan dengan proses sosialisasi. Banyak cara yang dapat dilakukan oleh pengelola UPIPK untuk melaksanakan promosi. 

a. Pemasangan Iklan 
Pemasangan iklan bersifat non personal, artinya pesan yang disampaikan ditujukan kepada masyarakat dengan menggunakan media, sehingga pengelola UPIPK dan masyarakat tidak dapat berdialog langsung. Mengingat iklan ditujukan kepada masyarakat umum secara luas, maka informasi harus dikemas sedemikian rupa sehingga mudah dimengerti masyarakat luas dan menarik. Frekuensi iklan yang sering diudarakan melalui radio dan televisi akan menimbulkan kesan bagi pendengar dan pemirsa, yang kemudian akan disampaikan kepada orang lain. Tujuan memasang iklan adalah: 1) pengenalan dan penerimaan UPIPK dan layanannya, 2) pembelian percobaan, 3) menggapai petani dan masyarakat umum yang jauh, 4) mempengaruhi/membujuk masyarakat untuk memanfaatkan UPIPK dan layananya, dan 5) meningkatkan nilai pada UPIPK dan layanannya. 

Pemasangan iklan dapat dilakukan dalam berbagai cara, antara lain sebagai berikut: 
  1. Iklan utama, yaitu memasang iklan dengan pesan yang menonjolkan pada manfaat dan kualitas layanan UPIPK tanpa menanpilkan nama organisasi. 
  2. Iklan lokal, mengingat wilayah kerja UPIPK di tingkat kabupaten maka pemasangan iklan dilaksanakan pada media berskala lokal. 
  3. Iklan langsung dan institusional, yang dilakukan secara bersama-sama. Iklan lebih menampilkan layanan UPIPK yang disampaikan oleh pengelola, sedangkan iklan institusional menonjolkan organisasinya untuk meningkatkan image. 
  4. Iklan cetakan, elektronik, diluar, khusus, dan pengiriman langsung. Iklan cetakan biasanya dimuat dalam majalah dan surat kabar. Sesuai dengan jenis media yang digunakan, iklan elektronis disiarkan melalui radio dan televisi. Iklan di laur adalah pemasangan spanduk, banner, poster, umbul-umbul dan papan nama. Iklan khusus dilaksanakan dengan memberi benda-benda promosi, seperti korek api, ballpoint, gantungan kunci dan sebagainya. Pengiriman langsung dilakukan dengan mengirim leaflet kepada pengguna secara langsung. 
Kombinasi iklan yang tepat akan mempengaruhi keberhasilan promosi. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pemasangan iklan adalah: 
  1. Isi pesan harus singkat dan mudah difahami serta tidak menimbulkan salah pengertian. 
  2. Dapat mempengaruhi dan mendorong untuk melakukan tindakan memanfaatkan UPIPK. 
  3. Media yang digunakan disesuaikan dengan kelompok pengguna, luas wilayah dan letak geografis, efektivitas, anggaran dan kemungkinan-kemungkinan untuk melakukan kombinasi. 
  4. Menyusun skala penggunaan media, misalnya ukuran spanduk, waktu dan tempat pemasangan spanduk, banner dan lain-lain, waktu dan durasi pemasangan iklan di radio untuk menghitung biaya. 
Efektivitas iklan dapat dievaluasi dengan menggunakan beberapa cara, antara lain: 
Mengadakan survey mengenai reaksi calon pengguna terhadap iklan tersebut. 
Mengadakan iklan pendahuluan dengan mengujicoba kepada sekelompok kecil masyarakat pengguna. 

b. Kunjungan 
Promosi dapat pula dilakukan dengan mengunjungi langsung calon pengguna dengan menyampaikan pesan yang mengajak calon pengguna untuk memanfaatkan layanan UPIPK. Pada kesempatan tersebut calon pembeli diberikan cindera mata dan leaflet agar dapat dipelajari lebih lanjut. Agar efektif, perlu dilakukan: 
  1. persiapan yang cukup (menguasai secara detail UPIPK dan layanannya, memantapkan layanan kepada pengguna yang sudah memanfaatkan UPIPK, menguasai kebiasaan pengguna yang datang untuk memanfaatkan UPIPK dan layanannya). 
  2. Menentukan prospek calon pengguna 
  3. Pengembangan jasa baik. Jasa ini dimaksudkan memberikan layanan dengan baik bagi pengguna yang datang dengan demikian, calon pengguna lain akan tertarik memanfaatkan jasa yang kita berikan.